
Dalam rangka program KKN Tematik UNNES GIAT 13, para mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) turut berperan aktif dalam membangun Desa Kebonagung melalui beragam kegiatan inspiratif bertajuk “Desa Unggul: Sehat, Bersih, dan Bebas Sampah.”
Kegiatan yang berlangsung selama bulan Oktober hingga November 2025 ini diisi dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang menyasar pelajar, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, serta pemuda desa. Dengan semangat gotong royong, mahasiswa KKN UNNES berupaya menghadirkan perubahan positif di tengah masyarakat untuk mewujudkan Desa Kebonagung yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing.
Program pertama berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui edukasi, ekonomi, dan kreativitas warga.
Edukasi Sadar Hukum: Menanamkan Nilai Keadilan dan Kejujuran

Kesadaran hukum menjadi salah satu program penting yang dijalankan oleh mahasiswa KKN UNNES.
Putri Vionica mengadakan kegiatan anti bullying bagi anak-anak dan remaja dengan pendekatan interaktif agar mereka tumbuh menjadi generasi yang saling menghargai dan berempati.
Yehezkiel Steferd menyampaikan edukasi anti korupsi dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Ia menekankan bahwa kejujuran dan tanggung jawab adalah fondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Nurul Khikmah mengingatkan kembali pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman moral dan semangat kebangsaan.
Ketiga kegiatan ini sukses menumbuhkan kesadaran hukum yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Kebonagung.

Dalam upaya mengembangkan perekonomian lokal, Cikal Dwi dan Desi Adrianti A memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM di Desa Kebonagung.
Warga diajarkan cara meningkatkan daya tarik produk melalui pengemasan kreatif, pemasaran digital, dan strategi branding sederhana agar usaha kecil bisa berkembang lebih luas.
Target kegiatan ini adalah pelaku usaha lokal dan ibu rumah tangga yang ingin memperluas peluang bisnis rumahan.

Dari sisi budaya, Naufal Eka menghadirkan karya istimewa berupa Mars Desa Kebonagung. Lagu ini menjadi simbol semangat, kebersamaan, dan kecintaan terhadap tanah kelahiran.
Dengan irama yang membangkitkan semangat dan lirik yang menggugah, Mars ini kini menjadi lagu kebanggaan warga, sering dinyanyikan di berbagai kegiatan desa.
Lirik Mars Desa Kebonagung
Verse 1
Desa kita adil, aman, sentosa
Petani makmur, hidup bahagia
Masyarakat handal, maju bersama
Itulah visi kita semua
Reff
Mari kita… jaya selalu!
Bersatu padu, membangun desa
Dengan semangat, kerja bersama
Kebonagung untuk kita semua!
Verse 2
Kita tumbuhkan semangat bersama
Gotong royong selalu terjaga
Potensi desa kita kembangkan
Menuju masa depan gemilang
Mars ini menjadi wujud nyata semangat warga Kebonagung untuk terus melangkah maju dan bergandengan tangan membangun desa tercinta.
Program lain yang tak kalah menarik datang dari Muhammad Najbanuhal, yang mengadakan pelatihan perawatan motor di rumah.
Warga diajarkan cara-cara sederhana dalam merawat motor, seperti mengganti oli, membersihkan filter udara, hingga memeriksa kondisi mesin.
Selain menambah pengetahuan, pelatihan ini juga membantu masyarakat menghemat biaya servis serta menumbuhkan jiwa kemandirian, terutama bagi para pemuda desa.
Kesehatan menjadi fondasi penting bagi masyarakat yang unggul. Untuk itu, mahasiswa KKN UNNES GIAT 13 mengadakan kegiatan Desa Sehat yang difokuskan pada pembiasaan perilaku hidup sehat dan pengembangan kemampuan motorik anak.

Melalui bimbingan Erinna, warga Kebonagung diedukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci tangan dengan benar, serta mengelola sampah rumah tangga agar tidak menimbulkan penyakit.
Program ini menyasar anak-anak sekolah dasar dan ibu rumah tangga dengan tujuan menanamkan kebiasaan sehat sejak dini.

Febrina melaksanakan kegiatan Motoric Learning, yaitu pembelajaran berbasis gerak yang menyenangkan untuk anak-anak.
Dengan permainan edukatif, anak-anak dilatih koordinasi tubuh, fokus, dan semangat belajar aktif.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan motorik dan kognitif anak usia dini secara menyenangkan.
Menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah penting dalam menciptakan desa unggul. Melalui berbagai kegiatan kreatif, mahasiswa KKN UNNES GIAT 13 mengajak warga Kebonagung untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah.
Kolaborasi antara Erinna, Nuhal, dan Naufal menghasilkan kegiatan pelatihan daur ulang sampah serta pembuatan plang “Jaga Kebersihan” yang dipasang di berbagai titik desa.
Tujuannya agar warga termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan sampah menjadi barang bernilai guna.
Sasaran kegiatan ini adalah ibu rumah tangga dan remaja karang taruna.

Adinda memperkenalkan konsep Edu Eco Khat, yaitu edukasi ramah lingkungan melalui seni kaligrafi.
Peserta diajak berkreasi membuat tulisan indah berisi pesan-pesan pelestarian alam menggunakan bahan ramah lingkungan.
Kegiatan ini menyasar pelajar SMP dan SMA, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran ekologis melalui seni.

Kreativitas juga disalurkan lewat pelatihan Tie Dye yang dipandu oleh Nadia.
Peserta diajarkan teknik pewarnaan kain alami yang ramah lingkungan untuk menghasilkan produk fesyen unik.
Selain mengasah kreativitas, kegiatan ini juga membuka peluang wirausaha kreatif bagi remaja dan ibu rumah tangga di Kebonagung.
Seluruh rangkaian kegiatan KKN UNNES di Desa Kebonagung memiliki satu tujuan besar: menjadikan Kebonagung sebagai desa yang unggul, sehat, bersih, dan berdaya saing.
Kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa perubahan dapat terwujud jika dilakukan bersama-sama.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi anak muda, Desa Kebonagung kini melangkah mantap menuju masa depan yang lebih maju — desa yang bukan hanya indah secara lingkungan, tapi juga kuat secara moral dan ekonomi.
Dipost : 07 November 2025 | Dilihat : 14
Share :